Tak pernah
terbayangkan olehku sebelumnya bahwa aku akan kehilangan seorang adik, seorang
adik yang sangat aq sayangi melebihi apapun.Betapa sekarang aq sudah seperti orang gila,
sendiri, melamun, menyendiri, diam dalam kesepian rumah.
Kami empat bersaudara, aq mempunyai seorang kakak laki-laki, dan aku
sendiri adalah anak kedua, dan aq mempunyai dua orang adik perempuan, jarak
umur kami ber tiga sangat dekat yg mana kami terlahir hanya dalam jarak dua
tahun saja, sedangkan adik bungsu ku terlahir dengan jarak yang terlampau jauh
dari kami bertiga, yakni dengan jarak 8 tahun dari adik ku yang pertama. Pada
saat ini status pendidikan kami bertiga masih dalam status mahasiswa dan dalam
menempuh ilmu dalam sebuah perguruan tinggi di kampus yang berbeda-beda. Berbeda
halnya dengan adik bungsu ku, dia saat meninggal dunia pada saat naik kelas 6
Sekolah Dasar, yg walaupun ia belum poernah menikmati naik ke kelas 6. Ia sakit
pada saat usai mengikuti ujian kenaikan kelas 6, dan setelah itu dia belum
masuk sekolah lg hingga ia di panggil oleh yang maha kuasa.
Keadaan rumah terasa ramai walaupun yang biasanya ada di rumah hanya aq dan adik bungsuku, ayah dan
ibuku sibuk bekerja mencari uang, sedangkan kakak ku pd pagi sampe malem ia
harus kerja, dan pd saat libur kerja ia harus kuliah, sedangkan adik ku yg
pertama kuliah di luar kota, dan ia harus tinggal d asrama kampusnya, dan dia
sangat jarang pulang ke rumah. Karena keadaan itulah yang membuat aq dan adik
bungsuku menjadi sangat dekat, kemana-mana selalu bersama, pergi dan pulang
sekolahnya saja aq yg mengantar jemputnya. Sifat, perilaku, hobby, makanan,
kesukan, semuanya sama, aku dan adikku itu mempunyai kebiasaan yang sama, kami
suka saling berbabagi cerita apa yg aku lakukan di campus, dan dia sebaliknya ,
dia menceritakan setiap detail apa yang d lakukan nya di sekolah.
Almarhumah adikku RANY SUMARNI dari awal kelahirannya sampai ia tiada aku
bisa mengingat nya secara detail, sejak kelahiran memberi warna tersendiri di
dalam keluarga kami, dia terlahir berbeda dari kami bertiga, ia pintar, rajin,
tekun, bisa segala yang ia ingin lakukan, dia selalu mendapat peringklat di
kelasnya. tak heran aq sering bilang dia itu ketuker di rumah sakit saat ia di
lahirkan.. walaupun sebernarnya itu tidak terjadi. Aq kangen suaranya, suaranya
saat ia bercerita, saat ia menyanyi, saat ia bertanya sepulang sekolah “apakah
ibu sudah pulang..??” aq kangen saat dia menyruhku memasakkannya mie,
memasakkan makanan kesukaannya, “mie korea, telur goreng campu kubis, bikin
steak sendiri,” bermain bulun tangkis di depan rumah adlah kegiatan rutin
setiap sore hari, jjs. walaaupn ia sibuk dengan sekolahnya, pramuka, mengaji
saat pulang sekolahya, tp kami tak pernah melewatkan waktu sedikit pun untuk
bermain, walaupun umurku sudah bukan anak2 lg...
ya allah.... kenapa ia harus kau ambil begitu cepat dari kami... masih
bnyak cita2nya, masih banyak yang ingin kami lakukan berdua, kami ingin ke
pantai bersama, kami ingin menonton saat Sriwijaya FC bertanding di GSJ, kami
ingin kke korea, ingin ke pulau jeju, ingin bertemu hyun bin dan ha ji won, ya
allah..?? apakah sekarang ia sudah di sana..?? di surga yang ada di
korea..???
bertemu di dalam mimpi adalah keinginanku setiap saat..
Begitu cepat semuanya berlalu... sangat singkat..
Seharusnya aku yang lebih dulu di panggil allah menghadapnya dan bukan dia,
seharusnya tahun lalu aq sudah meninggal. Aku ingat saat aku bermimpi 5 bulan
yang lalu, aku bermimpi aq dan adikku berada di sebuah kota yang besar dan pada
saat itu di kota tsbt terjadi tsunami, yang masih hidup hanya aku dan dia, kami
berdua berada di atas jembatan, dan jembatan itu telah hancur, bagian yang kami
pijaklah yg belum roboh do terjang tsunami.
lalu dia berkata kepada ku “bagaimana dengan ayah dan ibu,..? apakah
mereka baik2 saja,” lalu saya bilang “ mereka pasti baik2 saja” kemudian
tsunami datang menerpa kami berdua, kami tenggelam, tangannya tetap ku genggam
erat, kemudian aq melihat dia sudah tidak bergerak lg, dan lemah, kemudian aq
terlemas, tak bisa bernafas.. lalu... aku terbangun dari mimpiku itu, aq
langsung meliaht jam, ternyata waktu nmenunjukkan pukul 02.00 wib, kemudian aku
langsung mengambil handphone ku untuk menelpon ayakhu menanyakan kabar adikku,
dan ternyata adikku sedang sakit.. pada saat itu aku sedang tidak di rumah. Aku
sedang pergi ke luar kabupaten karena keperluan kuliah ku selama 2 bulan. Sejak
saat itu setiap hari aq berdoa, mohon ia di sehatkan, walawpun setiap malam
mimpi buruk slalu menghampiriku.
Setelah 2 bulan di sna akhirnya aku pulang, dan terkejutnya aku saat aq
melihatnya, dia sakit, tertidur, badannya sudah besar, tinggi, bahkan melebihi
tinggi badannku..
Mulai saat itu ia hidup di penuhi rasa sakit, obat2tan sudah jd makanan
sehari2nya..
2x di bawa ke rumah sakit tp belum sembuh juga, lalu ia di bawa ke rmh
sakit yg din luar kota, satu bulan ia di rawat di sana, dan akhirnya ia juga di
panggil yang maha kuasa di sana.
Adikku di vonis dokter terkena virus chytomegalovirus (cmv).
Aku terguncang dengan vonis dokter tersebut, keluarga ku semuanya bingung,
apa yg akan terjadi dengan adikku pd saat itu, yang bisa kami lakukan hanya
berdoa, merawatnya, dan menuruti apa yang dia inginkan.
Aku sllu berdoa. Ya allah kenapa anak sekecil dia harus terkena penyakit
seperti itu..
Betapa tidak, itu adalah penyakit yang sampai saat ini belum ada obatnya,
sekalipun ada itu hanya untuk memperlambat virus itu manjalar ke seluruh
tubuhnya. Penyakit yang mematikan, yg kalaupun sembuh bisa hidup dalam cacat
fisik, dan permanen. Tp takdir berkata lain, ia sudah tdk sanggup menahan rasa
sakit di tubuhnya, sakit yg menggerogoti seluruh tubuhnya ia koma selama 3 hari
di ruang ICU, dan akhinya Innalilahi wainnaillaihi rojiun, kami berasal dari
allah dan akan kembali ke pada allah.
Sekarang yang bisa aku lakukan adalah mendoakannya, mensucikan diri untuk
menemaninya di sana nantinya. Ya allah.. panggillah aq dalam keadaan khusnul
khotimah.. aminnn.....
Adikku.. tunggu aq di sana, aku akan menemanimu nantinya di sana...