Sabtu, 16 November 2013

TAK TERBAYANGKAN



Tak pernah terbayangkan olehku sebelumnya bahwa aku akan kehilangan seorang adik, seorang adik yang sangat aq sayangi melebihi apapun.Betapa sekarang aq sudah seperti orang gila, sendiri, melamun, menyendiri, diam dalam kesepian rumah.

Kami empat bersaudara, aq mempunyai seorang kakak laki-laki, dan aku sendiri adalah anak kedua, dan aq mempunyai dua orang adik perempuan, jarak umur kami ber tiga sangat dekat yg mana kami terlahir hanya dalam jarak dua tahun saja, sedangkan adik bungsu ku terlahir dengan jarak yang terlampau jauh dari kami bertiga, yakni dengan jarak 8 tahun dari adik ku yang pertama. Pada saat ini status pendidikan kami bertiga masih dalam status mahasiswa dan dalam menempuh ilmu dalam sebuah perguruan tinggi di kampus yang berbeda-beda. Berbeda halnya dengan adik bungsu ku, dia saat meninggal dunia pada saat naik kelas 6 Sekolah Dasar, yg walaupun ia belum poernah menikmati naik ke kelas 6. Ia sakit pada saat usai mengikuti ujian kenaikan kelas 6, dan setelah itu dia belum masuk sekolah lg hingga ia di panggil oleh yang maha kuasa.

Keadaan rumah terasa ramai walaupun yang biasanya ada  di rumah hanya aq dan adik bungsuku, ayah dan ibuku sibuk bekerja mencari uang, sedangkan kakak ku pd pagi sampe malem ia harus kerja, dan pd saat libur kerja ia harus kuliah, sedangkan adik ku yg pertama kuliah di luar kota, dan ia harus tinggal d asrama kampusnya, dan dia sangat jarang pulang ke rumah. Karena keadaan itulah yang membuat aq dan adik bungsuku menjadi sangat dekat, kemana-mana selalu bersama, pergi dan pulang sekolahnya saja aq yg mengantar jemputnya. Sifat, perilaku, hobby, makanan, kesukan, semuanya sama, aku dan adikku itu mempunyai kebiasaan yang sama, kami suka saling berbabagi cerita apa yg aku lakukan di campus, dan dia sebaliknya , dia menceritakan setiap detail apa yang d lakukan nya di sekolah.
Almarhumah adikku RANY SUMARNI dari awal kelahirannya sampai ia tiada aku bisa mengingat nya secara detail, sejak kelahiran memberi warna tersendiri di dalam keluarga kami, dia terlahir berbeda dari kami bertiga, ia pintar, rajin, tekun, bisa segala yang ia ingin lakukan, dia selalu mendapat peringklat di kelasnya. tak heran aq sering bilang dia itu ketuker di rumah sakit saat ia di lahirkan.. walaupun sebernarnya itu tidak terjadi. Aq kangen suaranya, suaranya saat ia bercerita, saat ia menyanyi, saat ia bertanya sepulang sekolah “apakah ibu sudah pulang..??” aq kangen saat dia menyruhku memasakkannya mie, memasakkan makanan kesukaannya, “mie korea, telur goreng campu kubis, bikin steak sendiri,” bermain bulun tangkis di depan rumah adlah kegiatan rutin setiap sore hari, jjs. walaaupn ia sibuk dengan sekolahnya, pramuka, mengaji saat pulang sekolahya, tp kami tak pernah melewatkan waktu sedikit pun untuk bermain, walaupun umurku sudah bukan anak2 lg...

ya allah.... kenapa ia harus kau ambil begitu cepat dari kami... masih bnyak cita2nya, masih banyak yang ingin kami lakukan berdua, kami ingin ke pantai bersama, kami ingin menonton saat Sriwijaya FC bertanding di GSJ, kami ingin kke korea, ingin ke pulau jeju, ingin bertemu hyun bin dan ha ji won, ya allah..?? apakah sekarang ia sudah di sana..?? di surga yang ada di korea..??? 
bertemu di dalam mimpi adalah keinginanku setiap saat..

Begitu cepat semuanya berlalu... sangat singkat..

Seharusnya aku yang lebih dulu di panggil allah menghadapnya dan bukan dia, seharusnya tahun lalu aq sudah meninggal. Aku ingat saat aku bermimpi 5 bulan yang lalu, aku bermimpi aq dan adikku berada di sebuah kota yang besar dan pada saat itu di kota tsbt terjadi tsunami, yang masih hidup hanya aku dan dia, kami berdua berada di atas jembatan, dan jembatan itu telah hancur, bagian yang kami pijaklah yg belum roboh do terjang tsunami.  lalu dia berkata kepada ku “bagaimana dengan ayah dan ibu,..? apakah mereka baik2 saja,” lalu saya bilang “ mereka pasti baik2 saja” kemudian tsunami datang menerpa kami berdua, kami tenggelam, tangannya tetap ku genggam erat, kemudian aq melihat dia sudah tidak bergerak lg, dan lemah, kemudian aq terlemas, tak bisa bernafas.. lalu... aku terbangun dari mimpiku itu, aq langsung meliaht jam, ternyata waktu nmenunjukkan pukul 02.00 wib, kemudian aku langsung mengambil handphone ku untuk menelpon ayakhu menanyakan kabar adikku, dan ternyata adikku sedang sakit.. pada saat itu aku sedang tidak di rumah. Aku sedang pergi ke luar kabupaten karena keperluan kuliah ku selama 2 bulan. Sejak saat itu setiap hari aq berdoa, mohon ia di sehatkan, walawpun setiap malam mimpi buruk slalu menghampiriku.

Setelah 2 bulan di sna akhirnya aku pulang, dan terkejutnya aku saat aq melihatnya, dia sakit, tertidur, badannya sudah besar, tinggi, bahkan melebihi tinggi badannku..
Mulai saat itu ia hidup di penuhi rasa sakit, obat2tan sudah jd makanan sehari2nya..
2x di bawa ke rumah sakit tp belum sembuh juga, lalu ia di bawa ke rmh sakit yg din luar kota, satu bulan ia di rawat di sana, dan akhirnya ia juga di panggil yang maha kuasa di sana.

Adikku di vonis dokter terkena virus chytomegalovirus (cmv).
Aku terguncang dengan vonis dokter tersebut, keluarga ku semuanya bingung, apa yg akan terjadi dengan adikku pd saat itu, yang bisa kami lakukan hanya berdoa, merawatnya, dan menuruti apa yang dia inginkan.

Aku sllu berdoa. Ya allah kenapa anak sekecil dia harus terkena penyakit seperti itu..
Betapa tidak, itu adalah penyakit yang sampai saat ini belum ada obatnya, sekalipun ada itu hanya untuk memperlambat virus itu manjalar ke seluruh tubuhnya. Penyakit yang mematikan, yg kalaupun sembuh bisa hidup dalam cacat fisik, dan permanen. Tp takdir berkata lain, ia sudah tdk sanggup menahan rasa sakit di tubuhnya, sakit yg menggerogoti seluruh tubuhnya ia koma selama 3 hari di ruang ICU, dan akhinya Innalilahi wainnaillaihi rojiun, kami berasal dari allah dan akan kembali ke pada allah.
Sekarang yang bisa aku lakukan adalah mendoakannya, mensucikan diri untuk menemaninya di sana nantinya. Ya allah.. panggillah aq dalam keadaan khusnul khotimah.. aminnn.....

Adikku.. tunggu aq di sana, aku akan menemanimu nantinya di sana...