Sabtu, 28 September 2013
Jumat, 27 September 2013
Cytomegalovirus, Virus Bandel yang Harus Diwaspadai
Cytomegalovirus (CMV) merupakan virus
yang diklasifikasikan dalam keluarga virus herpes, memiliki potensi yang
berbahaya bagi janin, pasien operasi cangkok organ, mengganggu atau
merusak organ paru-paru, jantung, mata, usus, ginjal, lambung, dan
lain-lain. Pengobatannya pun tidak semudah mengobati virus lainnya.
Adakah solusi alami untuk mengatasi CMV?
.
.
Organ yang Bisa Terkena Infeksi CMV
CMV dapat mengenai hampir semua organ dan menyebabkan hampir semua jenis infeksi. Organ yang bisa terkena CMV adalah:
- Ginjal, sehingga disebut CMV nefritis;
- Hati, sehingga disebut CMV hepatitis;
- Jantung, sehingga disebut CMV myocarditis;
- Paru-paru, sehingga disebut CMV pneumonitis;
- Mata, sehingga disebut CMV retinitis;
- Lambung, sehingga disebut CMV gastritis;
- Usus, sehingga disebut CMV colitis.
- Otak, sehingga disebut CMV encephalitis.
.
Gejala atau Akibat dari CMV
Akibat dari terinfeksi CMV dapat ringan
namun juga dapat amat berbahaya. Gejala dapat bervariasi mulai dari amat
berat hingga gejala minimal, bahkan ada juga yang tanpa gejala.
Karena dapat menyerang hampir semua
organ, gejalanya sangat bervariasi tergantung dari organ yang diserang.
Biasanya CMV menyebabkan demam, penurunan jumlah sel darah putih
(leukopenia) dan letih- lesu. Gejalanya dapat ringan hingga berat.
Kreatinin dapat meningkat pada pasien cangkok ginjal dengan infeksi CMV.
Infeksi pada paru-paru menimbulkan sesak dan batuk. Pada sistem cerna
seperti misalnya lambung dan usus, infeksi CMV menyebabkan mual, muntah
dan diare. Ensefalitis (otak) CMV dapat menyebakan kejang, nyeri kepal,
dan koma. Apabila penderita sedang hamil, CMV bisa menginfeksi janin dan
mengakibatkan gangguan pada organ tertentu janin.
.
Menyerang Organ Janin
Virus CMV pada wanita hamil dapat
berakibat pada janin yang dikandungnya dengan manifestasi berbeda-beda,
misalnya kulit berwarna kuning, pembesaran hati dan limpa, kerusakan
atau hambatan pembentukan organ tubuh seperti mata, otak,
gangguan mental, dan lain-lain tergantung organ janin mana yang
diserang. Umumnya janin yang terinfeksi CMV lahir prematur dan berat
badan lahir rendah.
.
Masalah Bagi Pasien Cangkok Organ
Virus CMV biasa menghinggapi pasien
cangkok organ pasca transplantasi karena biasanya para pasien ini
diberikan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh. Pemberian
obat ini dimaksudkan supaya sistem kekebalan tubuh pasien operasi
cangkok organ tidak menyerang organ baru yang dicangkokkan. Efek samping
dari penekanan sistem kekebalan tubuh ini adalah ketidakmampuan tubuh
untuk melawan infeksi, termasuk serangan CMV.
.
Diagnosa CMV
Kebanyakan infeksi yang ada tidak
terdiagnosa karena CMV seringkali menampakkan sedikit gejala, bahkan
bisa juga tanpa gejala. Diagnosis pasti CMV ditetapkan berdasarkan
pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) yang mendeteksi keberadaan
DNA (materi genetik) virus CMV dalam darah. Disamping itu, infeksi CMV
juga ditetapkan dengan pemeriksaan kadar antibodi IgG dan IgM.
.
Penularan CMV
Virus CMV ada dalam cairan tubuh pasien
CMV dan ditularkan melalui kontak selaput lendir (mulut dan kelamin).
Selain itu, penularan CMV bisa melalui transfusi darah, dan pada bayi
umumnya tertular pada saat masih dalam kandungan atau dari ASI.
.
Infeksi CMV Bisa Berulang
CMV tergolong virus yang bandel atau
hampir tidak bisa dihilangkan dari tubuh inang. Sekali terinfeksi, virus
akan membenamkan diri dalam tubuh dan dapat menyebabkan infeksi
berulang pada masa mendatang. Untuk men
.
Pengobatan CMV
Secara medis konvensional, pengobatan
yang paling sering dipakai untuk infeksi CMV adalah Ganciclovir. Namun,
pengobatan secara holistik bisa Anda lakukan penggabungan dari berbagai
terapi alami, seperti misalnya jus anggur merah, terapi bawang putih,
terapi VCO (Virgin Coconut Oil), dan terapi propolis (antivirus kuat
terbuat dari air liur/sarang lebah).
Kamis, 26 September 2013
SHIRATHAL MUSTAQIM
NGERINYA KETIKA MELINTASI SHIRATHAL MUSTAQIM
Pernahkah kita membayangkan menyeberangi sebuah jembatan yang begitu kecil dan tipis seukuran sehelai rambut dibelah tujuh? Begitulah kira-kira kalau kita mengumpamakan Jembatan Shirthal Mustaqim kelak. Sebuah jembatan yang akan menghubungkan Surga dan Neraka.
" Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam, mengumpamakan bahwa sifat titian itu adalah lebih tipis daripada rambut dan lebih tajam daripada pedang." (H.R. Ahmad)
Lalu seperti apakah kelak umat manusia dapat melintasinya?
Perjalanan umat manusia di atas Sirathal Mustaqim dapat ditempuh dengan bermacam-macam keadaan.
Hal itu tercermin dari bagaimana mereka menghabiskan semua waktunya saat hidup di dunia. Berikut adalah macam-macam golongan manusia yang melintasinya :
1. Ada golongan yang dapat melintasinya secepat kilat.
2. Ada golongan yang dapat melintasinya seperti tiupan angin.
3. Ada golongan yang dapat melintasinya seperti burung terbang.
4. Ada golongan yang dapat melintasinya seperti kecepatan kuda lomba.
5. Ada golongan yang dapat melintasinya secepat lelaki perkasa.
6. Ada golongan yang dapat melintasinya secepat binatang peliharaan.
7. Ada golongan yang dapat melintasinya dalam jangka waktu sehari semalam.
8. Ada golongan yang dapat melintasinya dalam waktu selama satu bulan.
9. Ada golongan yang dapat melintasinya selama bertahun-tahun.
10. Ada golongan yang dapat melintasinya selama 25 ribu tahun.
11. Ada golongan yang dapat melintasinya dengan tertatih-tatih.
12. Ada golongan yang langsung terjatuh ke jurang api Neraka.
Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam, bersabda,"Dan diletakkan sebuah jembatan diatas Neraka Jahannam, lalu aku dan ummatku menjadi orang pertama yang meniti di atasnya. Para Rasul berdoa pada hari itu : "Ya Allah, selamatkan! Selamatkan! Di kanan kirinya ada pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan. Pernahkah kalian melihat duri pohon Sa'dan?"
Para sahabat menjawab,"Pernah, Ya Rasulullah."
Lalu Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam, melanjutkan,"Sesungguhnya pengait itu seperti duri pohon Sa'dan, namun hanya ALLAH yang tahu besarnya. Maka banyak ummat manusia yang disambar dengan pengait itu sesuai dengan amal perbuatannya di dunia."
(H.R. Muslim)
"Suasana pada saat itu sangatlah mengerikan. Suara teriakan, raungan, jeritan meminta tolong, tangisan, dan ketakutan terdengar dari pelbagai arah. Lebih mengerikan suara gemuruh api neraka dari bawah sirath yang siap menelan orang terjatuh ke dalamnya. Tidak henti-henti Rasulullah SAW dan Nabi-Nabi yang lain termasuk juga malaikat berdoa untuk keselamatan manusia :
“Ya Allah, Selamatkan! selamatkan!"
"Ia (jembatan shirath) adalah sebuah jalan yang sangat licin. Dan kaki sulit sekali berdiri di atasnya." (H.R. Muslim)
Bagaimanapun, berhasil tidaknya kita semua saat melintasi Sirath di akhirat ini adalah wujud hasil daripada titian (jalan) hidup yang kita pilih selama tinggal di dunia. Buah dari segala apa yang telah kita perbuat selama hidup di dunia. Barangsiapa yang selalu memilih selalu berada di jalan Allah dan senantiasa bepegang teguh dengan syariat Islam, maka sirath di akhirat ini akan mudah dilalui untuk sampai ke Surga. InsyaAllah.
Akan tetapi sebaliknya..
Jika kita jalani hidup penuh dengan kemaksiatan, maka bersiap-siaplah untuk diterkam api Neraka yang berkobar-kobar panas membara.
Na'udzu Billahi Min Dzalik.
Rabbana Atina Fiddun-ya Hasanah. Wafil Akhirati Hasanah. Waqina 'Adzaban Nar.
Ya Allah..
Tuntunlah kami pada kebaikan di dunia serta kebaikan di akhirat. Dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.
Pernahkah kita membayangkan menyeberangi sebuah jembatan yang begitu kecil dan tipis seukuran sehelai rambut dibelah tujuh? Begitulah kira-kira kalau kita mengumpamakan Jembatan Shirthal Mustaqim kelak. Sebuah jembatan yang akan menghubungkan Surga dan Neraka.
" Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam, mengumpamakan bahwa sifat titian itu adalah lebih tipis daripada rambut dan lebih tajam daripada pedang." (H.R. Ahmad)
Lalu seperti apakah kelak umat manusia dapat melintasinya?
Perjalanan umat manusia di atas Sirathal Mustaqim dapat ditempuh dengan bermacam-macam keadaan.
Hal itu tercermin dari bagaimana mereka menghabiskan semua waktunya saat hidup di dunia. Berikut adalah macam-macam golongan manusia yang melintasinya :
1. Ada golongan yang dapat melintasinya secepat kilat.
2. Ada golongan yang dapat melintasinya seperti tiupan angin.
3. Ada golongan yang dapat melintasinya seperti burung terbang.
4. Ada golongan yang dapat melintasinya seperti kecepatan kuda lomba.
5. Ada golongan yang dapat melintasinya secepat lelaki perkasa.
6. Ada golongan yang dapat melintasinya secepat binatang peliharaan.
7. Ada golongan yang dapat melintasinya dalam jangka waktu sehari semalam.
8. Ada golongan yang dapat melintasinya dalam waktu selama satu bulan.
9. Ada golongan yang dapat melintasinya selama bertahun-tahun.
10. Ada golongan yang dapat melintasinya selama 25 ribu tahun.
11. Ada golongan yang dapat melintasinya dengan tertatih-tatih.
12. Ada golongan yang langsung terjatuh ke jurang api Neraka.
Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam, bersabda,"Dan diletakkan sebuah jembatan diatas Neraka Jahannam, lalu aku dan ummatku menjadi orang pertama yang meniti di atasnya. Para Rasul berdoa pada hari itu : "Ya Allah, selamatkan! Selamatkan! Di kanan kirinya ada pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan. Pernahkah kalian melihat duri pohon Sa'dan?"
Para sahabat menjawab,"Pernah, Ya Rasulullah."
Lalu Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam, melanjutkan,"Sesungguhnya pengait itu seperti duri pohon Sa'dan, namun hanya ALLAH yang tahu besarnya. Maka banyak ummat manusia yang disambar dengan pengait itu sesuai dengan amal perbuatannya di dunia."
(H.R. Muslim)
"Suasana pada saat itu sangatlah mengerikan. Suara teriakan, raungan, jeritan meminta tolong, tangisan, dan ketakutan terdengar dari pelbagai arah. Lebih mengerikan suara gemuruh api neraka dari bawah sirath yang siap menelan orang terjatuh ke dalamnya. Tidak henti-henti Rasulullah SAW dan Nabi-Nabi yang lain termasuk juga malaikat berdoa untuk keselamatan manusia :
“Ya Allah, Selamatkan! selamatkan!"
"Ia (jembatan shirath) adalah sebuah jalan yang sangat licin. Dan kaki sulit sekali berdiri di atasnya." (H.R. Muslim)
Bagaimanapun, berhasil tidaknya kita semua saat melintasi Sirath di akhirat ini adalah wujud hasil daripada titian (jalan) hidup yang kita pilih selama tinggal di dunia. Buah dari segala apa yang telah kita perbuat selama hidup di dunia. Barangsiapa yang selalu memilih selalu berada di jalan Allah dan senantiasa bepegang teguh dengan syariat Islam, maka sirath di akhirat ini akan mudah dilalui untuk sampai ke Surga. InsyaAllah.
Akan tetapi sebaliknya..
Jika kita jalani hidup penuh dengan kemaksiatan, maka bersiap-siaplah untuk diterkam api Neraka yang berkobar-kobar panas membara.
Na'udzu Billahi Min Dzalik.
Rabbana Atina Fiddun-ya Hasanah. Wafil Akhirati Hasanah. Waqina 'Adzaban Nar.
Ya Allah..
Tuntunlah kami pada kebaikan di dunia serta kebaikan di akhirat. Dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.
Rabu, 25 September 2013
Aku Dan Pacar ku
“Yeoja
& Geu Namja”
Hadirlah dalam mimpi ku
Hadirlah dalam setiap
lamunanku
Aku takkan marah jika itu
yang terjadi pada ku
Hiburlah
diriku dalam sedih
Berilah semangat dalam ketidakpastian langkahku
Aq akan senang bila yg melakukan.a adalah dirimu untukku
Kamu yg membuatku bertahan
hidup
Kamu yg slalu membuat aq
melupakan semua masalahku
Karena dengan melihat
wajahmu membuat aq tenang
Bisa mengenalmu
adalah hal terindah untukku
Bisa membuat mu berubah adalah sesuatu hal yg hebat
bagiku
Tetaplah seperti sekarang
Hidup dalam jalan yg benar
Jalan yg tidak terlalu
membuang-buang waktu yg tidak pasti
Buat Pacar aqu
“Geu namja”
Aq ingin hadir dalam mimmpi
mu, yg akan slalu akan menemani dalam tidur mu
Aq ingin kau slalu memikirkan
ku, yg akan hadir di dalam setiap lamunanmu
Aq ingin menjadi bulanmu yg
slalu akan menerangi malammu
Aq ingin menjadi bintang, yg
akan slalu meramaikan sepi.a malammu
Aq juga ingin menjadi mentari
d pagi hari, yg akan slalu memberikan kehangatan dalam dingin.a embun pagi
Menemaniku dalam sedih,
Mnghiburku dalam duka
Itulah kamu..
Tak menyangka bisa mengenal
kamu
Kamu tak menyangka bisa menganalku
Takdir..???
Ya itulah takdir.
Jika suatu saat kita d
pisahkan oleh jarak dan waktu
Maka, aq ingin kamu tdk
menghilang dalam diriku
Yg slalu akan ada setiap waktu
untukku
MANUSIA DAN PENDERITAAN
MANUSIA DAN PENDERITAAN
1.Makna
Penderitaan
Penderitaan dari kata
derita, kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan menahan
atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Yang
termasuk penderitaan itu antara lain keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan,
kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain.
Baik dalam Al-Qur’an
maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang
penderitaan yang di alami manusia itu sebagai peringatan bagi manusia akan
adanya penderitaan. Tetapi umumnya manusia itu kurang memperhatikan peringatan
tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.
Hal itu, misalnya dalam
surat Al-Balad ayat 4 dinyatakan “manusia ialah makhluk yang hidupnya penuh
perjuangan”. Ayat tersebut diartikan, bahwa manusia bekerja keras untuk dapat
melangsungkan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup ini manusia harus menghadapi
alam (menaklukan alam, menghadapi masyarakat sekelilingnya, dan tidak boleh
lupa taqwa kepada tuhan). Apabila manusia melalaikan salah satudara pada-Nya,
atau kurang sungguh-sungguh menghadapinya, maka akibatnya manusia akan
menderita. Bila manusia itu sudah berkeluarga, maka penderitaan juga dialami oleh
keluarganya. Penderitaan semacam itu ada dalam kehidupan sehari-hari. Baik
dikota maupun di desa, bila orang malas bekerja tentu ia akan menderita
hidupnya.
Dapat disimpulkan bahwa :
Penderitaan tak dapat di
pisahkan dengan kehidupan manusia, karena setiap orang pasti akan mengalami
penderitaan. Nasib malang atau penderitaan datang tak dapat ditolak, harus
diterima apa adanya, kita pasrah kepada Tuhan.
2.
Makna Siksaan
Berbicara tentang siksaan,
maka terbayang pada ingatan kita tentang neraka dan dosa, dan akhirnya firman
tuhan dalam Kitab Suci Al-Qur’an. Seperti kita maklumi di dalam Kitab Suci
Al-Qur’an terdapat banyak sekali surat dan ayat yang membicarakan tentang
siksaan ini, siksaan dapat berupa siksaan hati, siksaan badan oleh orang lain,
dan sebagainya.
Macam siksaan dan bentuk
siksaan bertebaran antara 69 buahdari surat Al-Ankabut, antara lain ayat 40
yang menyatakan :
“Masing-masing bangsa itu
Kami siksa dengan ancaman siksaan karena dosa-dosanya. Ada diantaranya Kami
hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan
halilintar bergemuruh dasyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benamkan
ke dalam tanah seperti Qarun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum
Nuh, Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak menganiaya mereka, namun mereka
jualah yang menganiaya diri sendiri karena dosa-dosanya”.
Dapat disimpulkam bahwa :
Siksaan tak dapat
dipisahkan dengan kehidupan manusia, setiap manusia pasti pernah menjalani
siksaan, siksaan tak dapat dipisahkan dengan dosa. Siksaan yang berhubungan
dengan dosa adalah siksaan di Hari Kiamat, siksaan di neraka merupakan tugas
para ahli agama untuk membicarakannya.
3.
Makna Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa
yang tidak enak bagi si penderita. Rasa sakit akibat menderita penyakit, sakit
gigi akibatnya terasa nyeri, sakit hati akibatnya hatinya terasa sakit, sakit
cinta akibatnya hati selalu dirundung rasa ingin bertemu dengan orang yang di
cintainya, dan sebagainya.
Rasa sakit dapat menimpa
setiap manusia hidup, kaya miskin, besar kecil, tua muda, bahkan dokter
sekalipun jika sudah menderita sakit takkan sanggup untuk menghindarinya. Rasa
sakit dalam pengalaman hidup sehari-hari ada 3 macam, yaitu sakit hati, sakit
syaraf atau sakit jiwa dan sakit fisik.
Rasa sakit banyak hikmahnya,
antara lain dapat mendekatkan diri kepada Tuhan. Setiap penyakit pasti ada
obatnya, hanya tergantung kepada penderita. Bagi yang berusaha sungguh-sungguh
dengan disertai mendekatkan diri kepada Tuhan dan pasrah kepada-Nya, maka tuhan
akan mengabulkan do’a dan usahanya.
4.
Neraka
Berbicara tentang neraka,
maka lazimnya kita tentu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita
yang luar biasa. Tergambar pula dalam ingatan kita suatu rasa sakit dan
penderitaan hebat.
Jelaslah antara neraka, siksaan, rasa saskit, dan
penderitaan terdapat hubungan dan tak dapat di pisahkan satu sama lain. Empat
hal itu merupakan rangkaian sebab-akibat.
` manusia masuk neraka
karena dosa. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentu
berkaitan tentang dosa. Berbicara tentang dosa berarti berbicara tentang
kesalahan.
Dalam Al-Qur’an banyak
surat yang berisi tentang siksaan di neraka, atau ancaman siksaan. Surat-surat
itu antara lain Al-Fath ayat 6 yang berbunyi :
“dan upaya dia menyiksa
orang-orang yang munafik laki-laki dan perempuan, orang-orang yang musyrik
laki-laki dan perempuan yang mempunyai prasangka jahat terhadap allah. Mereka
mendapat giliran buruk. Allah memurkai mereka, dan menyediakan neraka jahanam baginya.
Dan neraka jahanam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali”.
Dalam kehidupan
sehari-hari, manusia tak lepas dari kesalahan. Kesalahan itu sengaja atau
tidak, tetap salah dan mendapatkan hukumanitu itu sesuai dengan kesalahan.
Siapa yang menghukum tergantung pada kesalahan itu.
Dapat disimpulkan bahwa :
Neraka berhubungan erat
dengan dosa dan identik dengan salah atau kesalahan. Orang salah mendapat
hukuman. Hukuman identik dengan siksaan. Siksaan adalah rasa sakit dan rasa
sakit adalah penderitaan.
Pengertian neraka sering
di hubungkan dengan kematian. Neraka sesudah mati di bahas oleh agama.
Penderitaan dalam hidup yang sering pula dikatakan “neraka dunia” dibicarakan
dalam modul ini.
5.
Beberapa Kasus Penderitaan
Kata penderitaan berasal dari kata derita. Menurut suyadi derita bersal
dari bahasa sanskerta “dhra” yang berarti menahan atau menanggung (suyadi,
1985). Kata ini dapat pula diberi makna merasakan. Dengan demikian kata
penderitaan berarti sesuatu yang di tanggung, ditahan, atau dirasakan. Sesuatu
yang ditanggung, atau dirasakan itu biasanya selalu dihubungkan dengan hal-hal
yang tidak menyenangkan, minsalnya kelaparan, kemiskinan, penyakit, kegagalan,
kegelisahan, dan ketakutan. Hal-hal yang menyenangkan, menggembirakan, atau
memuaskan yang dirasakan oleh seorang tidak pernah dikatakan sebagai suatu
penderitaan.
Penderitaan erat sekali
hubunganya denngan hidup manusia, bahkan dapat berfungsi sebagai dinamisator kehidupan
manusia. Menurut salah satu ajaran (dhrama) Sri Budha yang dikenal dengan
sebutan Satvari Aryasatyani dikatakan bahwa sifat utama hidup manusia ialah
pendetitaan, karena manusia harus menjalani rantai kehidupan: lahir, tumbuh,
menjadi tua, sakit, mati, dan selanjutnya lahir kembali; di dalam pergaulan
mengalami perceraian denngan yang di cintai, pergaulan dengan yang di benci,
dan sebagainya.
Persoalan yang muncul
adalah mengapa manusia mengalami penderitaan, apakah penderitaan itu
membahayakan kesehatan, dan jika penderitaan itu membahayakan kehidupan manusia
persoalan berikutnya adalah bagaimana upaya menghindarkan penderitaan.
Persoalan-persoalan inilah yang menjadi pokok pembahasan didalam karangan kecil
ini. Untuk memudahkan pembahasan, akan disajikan berturut-turut : (1) beberapa
kasus penderitaan yang dialami oleh seseorang, (2) sumber penderitaan, (3)
bahaya penderitaan bagi kesehatan, dan (4) usaha menghindarkan diri dari
penderitaan.
Beberapa Kasus Penderitaan
1. Kasus Pertama
Ada seorang guru SD kelas enam, Aminah namanya. Ia
sudah bekerja sebagai guru selama tiga tahun. Ia dikenal sebagai guru yang
rajin, berdisiplin, dan berusaha mengajar anak-anak dengan sebaik-baiknya. Ia
berpendirian bahwa guru yang baik adalah guru yang tidak hanya mengajarkan
pengetahuan tetapi yang mengajarkan pengetahuan dan membina kepribadian anak
didiknya.Oleh karena itu anak-anak menyenangi Aminah, sebab mereka merasa
dirinya diperhatikan.
Akhir-akhir ini Aminah
jatuh sakit. Orang menduga-duga sebab Aminah jatuh sakit. Sementara orang
menduga bahwa Aminah jatuh sakit karena pacarnya, juga seorang guru pindah
kelain daerah. Ia sakit karena takut kehilangan pacar. Dugaan lain mengatakan
bahwa Aminah jatuh sakit karena tidak kuat lagi menghadapi kesulitan di
sekolah. Ada dua orang murid yang menggangu dalam kelas, karena Aminah orangnya
disiplin dan keras serta serius, maka hal itu juga di tanggapinya serius pula.
Salah seorang diantara dua murid yang mengganggu pikiran
Aminah ialah A. Ia adalah anak gadis yang gemuk, suka ngantuk, berwatak malas,
dan tidak memberi perhatian kepada peljaran. Sikap acuh tak acuh pada pelejaran
ini justru sangat berlawanan dengan kepribadian Aminah, sehigga Aminah sangat
menderita. Murid yang lain ialah B. Ia adalah seorang gadis yang sebenarnya
baik dan pandai, tetapi suka ngomong sehingga murid-0murid yang lain yang ada
di sekitarnya juga ikut-ikutan ngomong seolah-olah tidak menaruh perhatian pada
pelajaran. Ini pula yang mengganggu pikiran Aminah sehingga mengurangi
kebahagiaannya. Di dalam batin Aminah terjadi konflik, disatu pihak ia tetap
mencitai anak didiknya, dilain pihak ia juga membencinya. Dalam kondisi seperti
ini ia pernah marah-marah kepada anak-anak. Begitu memuncak kemarahannya sehingga
ia tak dapat mengendalikan diri lagi sampai-sampai ia hampir saja memukul salah
seorang anak diantaranya.
Dari kasus pertama itu pula dapat diamati bahwa
penderitaan yang berat yang tidak tertahankan lagi, dapat meletus berupa
kemarahan, dan tindakan yang eksplosif. Penderitaan yang tidak tertahankan lagi
dapat mendorong timbulnya emosi yang dapat berakibat menutup pertimbangan- pertimbangan
akal sehat.
2.Kasus Kedua
Keluhan
penderitaan seorang istri karena suami suka kawin.
Pokok
cerita ini diambil dari lubrik oh tuhan di dalam majalah sarinah no.80 th,isi
cerita adalah demikian.seorang gadis dari daerah pedesaan bali,putri namanya,ketika
masih kecil diangkat menjadi anak angkat pamanya,seoang petani kaya.keluarga
asal gadis itu sendiri yang telah sadar pentingnya program trasmigrasi,ikut
trasmigrasi kelampung.
Pada
sesuatu ketika putri duduk dibangku sekolah SMA,pada masa liburan sekolah,ia
menengok keluarga asalnya di lampung. Disana ia berkenalan dengan seorang
pemuda, Rai nama nya, perkenalan Putri dan Rai dalam tempo yang singkat telah meningkat pada ikat tali
percintaan. Begitu mendalam cinta putri kepada Rai, sehingga ketika masa
liburan hampir habis ia menjadi gelisah, ia merasa berat berpisah dengan Rai.
Rai
mengetahui kegundahan hati gadis yang dicintai itu, lalu mengambil keputusan
meminta kepada korang tua nya untuk melamar Putri. Karena putri telah menjadi
anak paman nya, maka lamaran itu ditujukan kepada paman nya. Lamaran orang tua
Rai diterima dengan syarat bahwa Rai harus menetap di Bali. Syarat itu
disetujui oleh Rai dan orang tua nya.
Dua bulan sesudah
perkawinan, Putri mengandung. Justru pada saat Rai menyatakan bahwa dirinya
tidak merasa senang tinggal di Bali dan ingin kembali ke Lampung sekaligus
untuk membantu orang tua nya sebagai
Tokoh masyarakat. Putri menjadi bimbang. Mengikuti suami atau tinggal bersama
paman dan bibi nya yang telah merawatnya dari kecil yang sekarang sudah tua dan
tidak memiliki anggota keluarga lain kecuali dirinya. Putri mengambil keputusan
untuk memilih ikut suami.
Pada
saat mereka meminta izin kepada bibinya,sesudah bibinya mendengar masud
mereka.bibinya segera memeluk putri kuat-kuatsambil reisak-isak,sedang putri
sendiri air matanya mengalir terus tidak dapat dibendung.kedua orang itu
berpelukaqn tetapi tidak berkata-kata sepatah pun jua.saat yang memilukan itu
baru berahir sesudah paman putri hadir dan memberi izin serta merestui keberangkatan mereka.
Karir ray makin
meningkat.ia terpilih sebagai lurah.ray mulai mengambil istri kedua dan ketiga
tanpa memberi tahu putri.istri yang ketiga tinggal bersama putri dan
anak-anaknya dalam satu rumah.istri ketiga ini berkepribadian dengan ciri-ciri
angkuh,dan malas.tetapi setiap kali terjdi perselisihan pendapat antara putri
dengan istri ke tiga ini,ray tentu menengkan istri ke tiga.
Lama
kelamaan putri tidak tahan lagi menanggung penderitaan akibat ulah istri yang
ke tiga ini.dengan iasak-tangis putri minta diri kepada ray untuk pergi
bersama-sama anaknya untuk meninggalkan rumah yang telah mereka bangun
bersama.sekarang putri tinggal dengan anak-anaknya disuatu rumah yang
berdekatan dengan tempat ia berjualan.ia merasa kesepian meskipun kadang-kadang
ray datang menjenguk.
Dalam
kasus kedua ini sekali lagi dapat kita simakbetapa berat penderitaan seseorang
yang terpaksa harus berpisah dengan orang yang dicintai.jika penderitaan itu
dirasakan begitu berat dan menimbulkan emosikeadaan ini dapat menimbulkan
fungsi organlain tidak dapat berkerja dengan baik.hal ini tampak pada saat bibi
dan putri sendiri berpelukan sambil menangis tetapi tidak satu kata patah pun
yang dapat diucapkan.
3.Kasus ketiga
Anxietas karena tekanan
yang tidak tertahankan.
Suatu
keluarga amerika yang keturunan meksiko yang terdiri dari suami istri dan enam
orang anak yang tinggal di california,menghadapi masalah keuangan yang gawat
karena ditumpangi oleh keluarga laki-laki pihak suami.keluarga saudarah
laki-laki dari pihak suami ini(istri dan lima orang anak)ikut menumpang
dikeluarga amerika dalam waktu yang tidak terbatas,sampai suaminya mendapatkan
pekerjaan,memang didalam masyarakat meksiko berlaku norma sosial yang
menyatakan bahwa sang istri berkewajibanmemberi makan dan penginapan bagi
kerabat suami,termasuk didalamnya kunjungan yang brsifat lama.
Istri
keluarga amerika ini merasa tidak puas karena harus tinggal bersama dalam satu
rumah,yang hanya memiliki tiga kamar,dengan keluarga lain yang jumlahnya cukup besar dan mencukupkan
kebutuhan mereka dari gaji suaminya yang hanya buruh biasa,kegelisahan semakin
mningkat sesudah pemilik tokoh barang-barang kebutuhan menghentikan kredit
mereka karena rekening barang kebutuhan
mereka semakin meningkat.timbul konflik dalam batinya,mematuhi norma sosial
dengan akibat anaknya sendiri kekurangan makan,atau mencukupi kebutuhan anaknya
sendiri dan melawan norma sosial.
Istri keluarga
amerika itu sekarang selalu kawatir anaknya akan menderita kelaparan,sesak
nafas dan sering mengelurkan keringat dingin,dan denyut nadinya berjalan
cepat,hasil konsultasi dengan saudarah perempuanya juga dengan seorang dukun
setempat(curandera)menyebutkan ia menderita penyakit ketakutan (susto atau
sering disebut anxietas).para kerabat istri itu begitu juga teman-temanya
kemudian meminta pada iparnya dan keluarganya untuk pindah karena istri itu
tidak mampu lagi mengurusnya dengan baik.
Permintaan
kerabat dan teman-teman wanita yang sakit disetujui oleh iparnya.segera setelah
saudrah ipar dan keluarganya pindah,gejalah ketakutan itu akin lama makin
hilang(foster,1978).
Dari kasus ketiga
ini terlihat bahwa penderitaan dapat muncul akibat adanya konflik antara
tuntutan sosial dan kepentingan pribadi atau keluarga,dan apabila penderitaan
itu semakin kuat dapat menyebabkan suatu penyakit,adanya rasa kekhawatiran yang
terus menerus dapat mendorong penyakit kecemasan(anxietas)yang ditunjukan
dengan gejala-gejala;sering sesak nafas,sering berkeringat,dan denyut nadi
berjalan cepat.
Memperhtikan
interprestasi mengenai ketiga kasus tersebut diatas kiranya dapat ditarik
kesimpulan sementara sebagai berikut:
1.penderitaan
dapat dialami setiap orang
2.penderitaan
dapat muncul karena adanya konflik antra ciri-ciri kepribadian dengan kondisi
lingkungan yang tidak sesuai dengan harapanya,berpisah dengan sesuatu yang
dicintai dan adanya rasa ketakutan.
3.penderitaan
terjadi apabila manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya(biologis,psikologis,dan sosial)mengalami hambatan.
4.penderitaan yang
dialami terlalu berat dapat mengakibatkan dan dapat mengganggu jiwa seseorang,
5.penderitaan itu
dapat dihilangkan.
6.Sumber Penderitaan
1.Hakekat Manusia
Manusia
pada hakikatnya adalah mahluk hidup yang memiliki kepribadian yang tersusun
dari perpaduan dan saling hubungan dan pengaruh mempengaruhi antara unsur-unsur
jasmani,dan rohani dan karena itu penderitaan dapat pula terjadipada tingkat
jasmani maupun rohani.
Jasmani
disebut juga sebagai tubuh,badan,badan wadaq,jasad,materi,wadah,unsur konkrit
dari pada pribadi.Jasmani merupakan unsur yang hidup pada pribadi
manusia.didalam jasmani manusia ada unsur-unsur yang saling berhubungan yaitu
otak dan panca indera.Didalam otak ada berbagai pusat kemampuan manusia.panca
indera merupakan alat atau jendela atau pintu tubuh manusia sehingga manusia
mampu menerima atau menangkap segala sesuatu yang berada di lingkungannya.
Rohani,sering
disebut dengan istilahlain seperti misalnya jiwa,badan halus,dan mind merupakan
unsur yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera manusia.dalam kehidupan
sehari-hari rohani menjiwai,mendasari,dan memimpin unsur-unsur pribadi
manusia.Rohani memiliki alat dan kemampuan,alat kemampuan itu dalah:
(1)nafsu,(2)perasaan,(3)pikiran,(4)kemampuan.Dalam rangka pembicaraan mengenai
penderitaan ini akan dibahas sedikit mendasar tentang nafsu.
Nafsu
adalah semua dorongn yang ditimbulkan oleh segala macam
kebutuhan.termasuk pula instink,sehingga menimbulkan keinginan.batas antara
nafsu dan keinginan tidak terlalu jelas.
Perasaan merupakan gejala
psikis,perasaan menyangkut suasana batin manusia.kalau seseorang merasa
cinta,benci dan sebagainya pesaan cinta dan benci itu tinggal didalam batin
manusia.
Pikiran
disebut juga akal,budi,Dimilikinya pikiran ini memungkinkan manusia
mempertimbangkannya,membedakan dan mengambil keputusan berdasarkan
alasan-alasan tersendiri.
Kemauan
disebut juga kehendak.dimilikinya kemampuan atau kehendakan dalam diri manusia
memungkinkan manusia memilih.
2.Dorongan Memenuhi kebutuhan Sebagai Sumber Penderitaan.
Untuk
mempertahankan keberadaan serta kehidupanya,manusia dituntut untuk memenuhi
kebutuhannya baik fisik,psikis,maupun kebutuhan sosial.dalam rangka mmenuhi
kebutuhan ini mungkin saja terjadi bahwa tujuan,ialah sesuatu yang dibutuhkan
atau yang diinginkan dapat tercapai sesuatu yang dikehendaki.
7.Upaya Menghindari Diri Dari Penderitaan
Perilaku manusia untuk
sebagian besar merupakan pancaran perilaku yang telah dipelajari sebelumnya.
Oleh karena itu perilaku manusia tidak pernah beku, dapat selalu berubah, dan
dapat berbeda-beda dari satu individu ke individu yang lain, dari satu saay ke
saat yang lain. Manusia sejak lahir harus mempelajari
cara-cara bagaimana upaya ia dapat mengatasi berbagai soal yang dihadapinya. Jika dibidang
fisik-somatik yang diperlukan oleh
manusia ialah jasmani yang sehat, dibidang mental emosional yang diperlukan ialah kepribadian psikologis yang sehat.
Kepribadian psikologis
yang sehat dalam arti selalu berada dalam kondisi harmonis, stabil dan sabar
yang telah dibentuk sejak awal perkembangannya. Filsafat jawa yang tersirat
didalam bait-bait dalam Kalatida menunjukkan cara-cara untuk mencapai
kebahagiaan hidup jasmani dan rohani. Kalatida adalah karya sastra yang disusun
oleh pujangga besar Ronggowarsito. Ajaran hidup atau filsafat hidup itu
khususnya dapat ditemukan pada bait-bait dibawah ini :
1. keni kinarya darsana,
Panglimbang ala lan becik,
Sayekti akeh kewala,
Lelakon kang dadi tamsil,
Masalahing nguarip,
Wahanira tinemu,
Temahan anamira,
Mupus pepasthining takdir,
Puluh-puluh anglakoni kaelokan,
2. Amenangi jaman edan,
Ewuh-aya ing pambudi,
Melu edan nora tahan,
Yen tam melu anglakonni,
Bojakaduman melik,
Kaliran wekasanipun
Dilalah karsa allah,
Begja-begjane kang lali,
Luwih begja kang eling lawan waspada.
3. Samono iku bebasan,
Padu-padune kapengin,
Enggih mekaten Mas Doblang,
Bener ingkang ngarani,
Nanging sajroning batin,
Sajatine nyamut-nyamut,
Wis tuwa arep apa,
Muhung mahasing ngasepi,
Supaya nyantuk parimarmaning Hyang Sukma.
4. Badan lan kang wus santosa,
Kinarilan mring Hyang Widdhi,
Satiba malanganea,
Tan susah ngupaya kasil,
Saking mangunah prapti,
Pangeran paring pitulung,
Marga samaning titah,
Rupa sabarang pakolih,
Parandene masih tabir ikhtiar.
5. Sakadare linakona,
Mung tumindak mara-ati,
Angger an dadi prakara,
Ikhtiar iku yekti,
Kara wirayat muni,
Pamilihe reh rahayu,
Sinambi budi-daya,
Kanthi awas lawan eling,
Kang kaesthi antuka parmaning suksma.
Terjemahan bait-bait itu
menurut wirojoedo (1978) adalah seperti tersebut di bawah ini :
1. Dapat di pakai sebagai teladan,
Membandingkan buruk dan baik,
Tentulah banyak saja,
Lakon-lakon yang menjadi contoh
Tentang masalah-masalah hidup,
Akhirnya ditemukan,
Akibatnya lalu menerima,
Menyadari ketentuan takdir,
Apa boleh buat harus mengalami keajaiban.
2. Mengalami jaman gila,
Sukar-sulit dalam akal-ikhtiar,
Turut gila tidak tahan,
Kalau tak turut menjalanainya,
Tidak kebagian milik,
Kelaparanlah akhirnya,
Takdir kehendak allah,
Sebahagia-bahagianya yang lupa,
Lebih bahagia yang sadar serta waspada.
3. Demikianlah boleh dikatakan,
Hanya menyangkal tetapi sebenarnya ingin,
Ya begitu bukan mas doblang,
Benarlah yang menerka,
Tetapi didalam batin sang pujangga,
Sesungguhnya jauh sekali dari demikian,
Sudah tua mau apakah,
Sebaiknya menjauhkan diri dari keduniawian,
Supaya mendapat kasih-sayang tuhan.
4. Berbeda dari orang yang sudah
sentosa,
Diridhoi oleh tuhan,
Betapa pun tingkah lakunya,
Tidak susah mencari penghasilan,
Dari pertolongan tuhan-lah datangnya,
Tuhan melimpahkan pertolongan,
Jalan perantaranya dari sesama makhluk,
Berupa segala sesuatu yang berguna,
Meskipun demikian masih rajin berikhtiar.
5. Sekedar dijalani,
Semata-mata bertindak mengenanakan hati,
Asalkan tak menjadi perkara,
Karena cerita orang tua mengatakan,
Ikhtiar itu sungguh-sungguh,
Memilih jalan keselamatan,
Sambil berdaya upaya,
Disertai awas dan ingat,
Yang dimaksudkan mendapatkan kasih-sayang tuhan.
Kesimpulan
1. Manusia hendaknya percaya dengan
mutlak kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hanya Tuhan-lah yang menentukan kehidupan
manusia, yang mampu menciptakan keajaiban diluar pikiran manusia, hanya
Tuhan-lah yang Mah Kuasa, dan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
2. Manusia hendaknya selalu “eling lan
waspada”. Artinya bahwa didalam perjuangan hidup, hendaknya selalu teguh dalam
pikiran dan pendirian, waspada dalam membela cita-cita, dan penuh kesadaran
lahir dan batin.
3. Manusia hendaknya “rame ing gawe”.
Artinya manusia hendaknya giat bekerja untuk mencapai kebahagiaan baik untuk
dirinya sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan negara. Jadi walaupun diakui
bahwa takdir itu ada, manusia harus tetap berikhtiar. Hal ini sesuai pula
dengan ajaran dalam agama islam yang mengatakan bahwa “Sesungguhnya Allah tidak
akan mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka sendiri mengubah keadaannya”.
4. Manusia hendaknya selalu “mawas
diri” atau melakukan intropeksi. Artinya bahwa manusia hendaknya selalu
mengukur kekuatan diri sendiri dalam upaya memenuhi kebutuhan hidunya. Orang
yang dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup tidak mau mengukur atau tidak mau
menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki, maka orang itu akan menjadi budak
‘hawa nafsu’ nya, kehendaknya, dan perasaannya sudah tidak mampu memberi
pertimbangan. Orang semacam ini senantiasa akan terus-menerus dituntut untuk
memenuhi hawa nafsu tersebut, ia tidak pernah merasa puas. Ia menderita.
Daftar Pustaka
1. Hoegiono, Drs.,dkk., Ilmu Budaya Dasar dan PKLH, IKIP
Semarang Press, Semarang, 1990.
2. Suyadi, M.P,. Drs. Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Universitas Terbuka,
Jakarta, 1985.
3. Hartono, Drs., dkk., Ilmu Budaya Dasar, CV. Pelangi,
Surabaya, 1986.
4. Syamsurizal, Ilmu Budaya Dasar, Nur Cahaya,
Yogyakarta, 1987.
Langganan:
Postingan (Atom)